gempar@ugr.ac.id , gemparugr@gmail.com
Saatnya berinvestasi pada hal baik untuk Lingkungan
Saatnya berinvestasi pada hal baik untuk Lingkungan
Jum, 30 April 2021 5:48
IMG-20200109-WA0005
Akhir bulan April diisi dengan reshuffle kecil di pemerintahan Presiden Joko Widodo periode 2. Indonesia kini memiliki Kementerian Investasi yang dipimpin oleh Bahlil Lahadalia. Ia sebelumnya merupakan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), institusi yang “naik kelas” menjadi Kementerian Investasi.
Mengutip Antara, kementerian ini nantinya akan berwenang untuk membuat regulasi terkait investasi — kewenangan yang sebelumnya tidak dimiliki BKPM. Laporan media juga mengungkap arah kementrian ini yaitu untuk mempermudah investasi bermodalkan UU Cipta Kerja Omnibus Law.
Mengapa hal ini berhubungan dengan lingkungan? 
Investasi dan lingkungan adalah dua sisi mata uang. Sangat banyak terjadi perusakan lingkungan atas nama investasi. Masalah ini diperparah dengan adanya UU Cipta Kerja Omnibus Law yang dibuat untuk melancarkan investasi, namun melemahkan perlindungan terhadap lingkungan.
Implementasi peraturan turunan UU ini juga lebih banyak berpihak kepada pemilik modal, bukan pada masyarakat di sekitar lokasi dibukanya investasi — seperti yang terjadi pada kasus pembuangan limbah FABA. Alih alih membuka lapangan pekerjaan, malah membuka konflik dan perusakan lingkungan.
Kementerian ini perlu terus diawasi agar dalam prakteknya investasi yang diterima tidak terus merusak lingkungan. Sebaliknya, harus mampu menjadi jembatan perubahan ke investasi ramah lingkungan.
Jika benar Indonesia “terbuka bagi investasi dan transfer teknologi, termasuk investasi untuk transisi energi” seperti yang dikatakan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di KTT Perubahan Iklim minggu lalu, maka investasi hijau dan bersih seperti ini seharusnya menjadi prioritas. Karena Krisis Iklim tidak bisa menunggu.
Sejumlah bencana yang terjadi, termasuk Siklon Seroja di awal bulan April, harusnya menjadi pengingat bagi kita kalau membangun ekonomi dengan menyampingkan masalah lingkungan adalah hal yang sia-sia.
Apa yang bisa kita lakukan?
Yuk bentuk satu kebiasaan baik di bulan Ramadhan ini! Misalnya, dengan tidak berlebihan membeli makanan untuk berbuka agar tidak banyak makanan yang terbuang. Alangkah baiknya jika kebiasaan ini bisa kamu bawa terus setelah melewati bulan Ramadhan nanti. Ini adalah langkah investasi kebiasaan baik bagi diri sendiri yang sekaligus memberikan manfaat bagi lingkungan.
Yang juga perlu kamu tahu…
Dunia akan tetap kehilangan 10% dari gletser atau setara dengan 13.200 kubik kilometer air walaupun berhasil mencapai target iklimnya, menurut laporan terbaru yang dirilis eksklusif oleh The Guardian. “Sebagian besar pencairan ini, tidak termasuk yang terjadi di Greenland atau Antartika, tidak dapat dihindari karena telah terkunci oleh pemanasan global yang disebabkan oleh manusia dalam beberapa tahun terakhir.”
Salam Adil dan Lestari
Pembuatan kompos dari limbah organik
Informasi

Komentar

Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Artikel Lainnya

Krisis Air Mengancam Lombok Timur, GEMPAR Desak Reformasi Tata Kelola Sumber Daya Air
  Lombok Timur – Krisis sumber daya air di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara...
Rab, 9 April 2025 | 1:17
Ratusan Masyarakat Lombok Timur Memenuhi Pantai Labuhan Haji untuk memperingati World Cleanup Day 2022
World Cleanup Day 2022 Masyarakat NTB melakukan agenda bersih lingkungan sekitar...
Ming, 18 September 2022 | 5:51
Upacara Pembukaan Pendidikan Lanjutan Ke-20 GEMPAR UGR
Upacara Pembukaan Pendidikan lanjutan (Dikjut) yang ke-20 GEMPAR UGR dilaksanaka...
Sab, 2 Juli 2022 | 5:55
Aksi Damai dan Parade Sampan Dalam Rangka Memperingati Hari Nusantara 13 Desemmber 2021
Dewan Pengurus Daerah Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia, Lombok Timur (DPD ...
Sen, 13 Desember 2021 | 5:46